Modal Usaha Bisnis Percetakan

Sumber modal usaha sebagai cara memulai bisnis percetakan atau usaha lainnya yang menurut anda menguntungkan bisa diperoleh darimana? 



Ada tiga cara untuk mengumpulkan modal untuk usaha bisnis percetakan yang anda minati...

Sebagai contoh, kalau seseorang ingin buka usaha percetakan dengan memiliki mesin cetak sendiri, dan ia membutuhkan modal keja misalnya sebesar Rp 20 juta, sementara dananya sendiri baru Rp 3 juta, darimana ia bisa mengumpulkan modal usaha bisnis?
 
Modal usaha bisnis percetakan

 

1. Modal Sendiri
Pertama jelas, kalau Anda ingin buka usaha bisnis percetakan, Anda bisa pakai modal sendiri. Caranya bisa dengan mengambil dari simpanan yang Anda miliki sekarang, entah dari tabungan atau deposito Anda, atau bisa juga dengan menjual aset yang Anda punya. Sebagai contoh, banyak lho orang yang menjual sepeda motornya untuk sekedar jadi modal usaha, atau menjual perhiasan yang dia punya.
 
Jangan kaget. Menjual barang untuk menambah modal usaha tuh biasa. Yang paling penting, jangan merasa terlalu sayang untuk menjual beberapa aset Anda untuk menambah modal usaha. Contohnya, kalau Anda tidak punya uang untuk modal usaha dan harus menjual perhiasan Anda, ya jual saja. Nanti kalau usaha Anda sudah berhasil, Anda toh bisa beli lagi perhiasan yang lebih bagus. Ya nggak?

2. Pinjam
Meminjam uang dari bank (ata usumber lainnya) untuk modal usaha percetakan juga sering dilakukan orang. Dengan meminjam, seringkali usaha yang memang Anda impikan bisa lebih cepat terwujud. Iya dong, daripada nunggu modalnya enggak ngumpul-ngumpul, mendingan minjem. Cuma, nah ini dia, karena modal itu Anda dapatkan dengan meminjam, ya Anda betul-betul harus memperhatikan cash flow Anda. Ini karena Anda pasti harus mengembalikan uang yang Anda pinjam. Entah dengan mengembalikannya secara bulanan, 6 bulanan, atau mungkin tahunan.

Kuncinya, kalau Anda meminjam, perlu diketahui bahwa banyak orang yang seringkali terlalu fokus kepada bagaimana mereka bisa mendapatkan pinjaman, tetapi tidak memikirkan apa yang bisa mereka lakukan untuk mengembalikan pinjaman bank tersebut. Jadi, ketika meminjam, cobalah untuk memikirkan bagaimana caranya Anda bisa mengembalikan pinjaman modal usaha tersebut.


Tipsnya, ketika Anda memikirkan caranya, jangan terlalu optimis bahwa pendapatan dari usaha  bisnis Anda pasti bisa langsung besar di bulan-bulan pertama. Kalau perlu, buatlah perkiraan sepesimis mungkin. Dari perkiraan yang pesimis tersebut, Anda pasti bisa melakukan penilaian apakah pengembalian yang akan Anda lakukan nantinya bisa lancar atau tidak.

3. Kerja Sama
Wah, daripada Anda pakai modal sendiri semuanya, atau daripada Anda meminjam, kenapa Anda tidak mencoba menjalin kerja sama saja dengan orang lain? Dengan menjalin kerja sama, maka risiko usaha Anda bisa lebih kecil karena harus dibagi bersama teman-teman Anda. Cuma, keuntungan yang Anda dapatkan tentunya harus dibagi juga dong. Iyalah, namanya saja kerjasama. Artinya, risiko dibagi, keuntungan juga harus dibagi. Ya enggak?

Sekarang masalahnya, ada enggak orang yang mau kerjasama untuk membuka usaha bisnis percetakan? Itu tergantung Anda. Apakah Anda bisa dengan baik menawarkan keuntungan yang masuk akal pada usaha bisnis yang Anda tawarkan. Tapi, tawaran keuntungan saja belum cukup lho. Anda juga harus bisa memberikan pendekatan yang baik, tidak sombong pada orang-orang yang ingin Anda ajak kerjasama.

Satu lagi nasehat emas: kalau bisa, penjelasan yang Anda berikan juga harus masuk akal, seadanya, dan tidak melulu memaparkan keuntungan bisnis pada orang yang ingin Anda ajak kerjasama usaha.


Nah, sekarang, Anda sudah tahu bagaimana mengumpulkan modal untuk membuka usaha bisnis  percetakan. Mudah-mudahan dari 3 pilihan tersebut diatas, Anda bisa menentukan pilihan mana yang terbaik.

Semoga bermanfaat... 


Sumber:


Blog, Updated at: April 18, 2011

1 Comments:

  1. Wah, mantabs banget artikel bisnisnya boz...
    Tx for sharing!

    ReplyDelete