Cara terbaik untuk memenangkan argumen bukan dengan menghindarinya. Walau bagaimanapun, bila Anda terbiasa untuk menghindari perselisihan dan berargumentasi, Anda dapat menjadi seorang yang lemah dan tidak punya prinsip yang dapat dipercaya. Yang idealnya Anda lakukan adalah memilih "pertempuran" Anda dengan seksama, termasuk memilih taktik dan strategi yang tepat untuk memenangkan argumen anda...
Berikut ini tips cara memenangkan argumentasi:
Percaya atau tidak, keahlian berargumentasi merupakan bagian hidup yang cukup rumit. Baik di tempat kerja, di rumah, biasanya orang yang berargumen cenderung untuk mementingkan ego masing-masing. Padahal hal ini biasanya tidak memunculkan solusi, melainkan debat kusir yang tak berkepanjangan. Bagaimana seni berargumentasi yang ideal? Coba simak artikel info bisnis berikut ini...
Inilah ciri-ciri seseorang yang disebut sebagai pendebat profesional dengan cara memenangkan argumentasinya...
1. Menghargai perbedaan pendapat
Ada banyak orang yang memiliki kepribadian berbeda satu sama lain, begitu juga dengan pendapat. Untuk orang yang tidak setuju dengan pendapat Anda, seharusnya Anda tidak usah memusuhi mereka. Jangan pernah menyebut pendapat mereka salah dan Anda yang benar, walaupun Anda tahu persis bahwa mereka memang salah. Walau bagaimanapun, Ada toh juga pernah berbuat salah bukan?
Coba lakukan cara sederhana ini. Bayangkan diri Anda dalam posisi mereka. Bagaimana perasaan Anda bila da orang lain yang "memuntahkan" kesalahan Anda di depan hidung Anda sendiri? Anda bisa mengekspresikan ketidaksetujuan Anda dengan cara yang halus. Intinya adalah membuka mata mereka bahwa opini Anda berbeda dengan opini mereka.
Coba lakukan cara sederhana ini. Bayangkan diri Anda dalam posisi mereka. Bagaimana perasaan Anda bila da orang lain yang "memuntahkan" kesalahan Anda di depan hidung Anda sendiri? Anda bisa mengekspresikan ketidaksetujuan Anda dengan cara yang halus. Intinya adalah membuka mata mereka bahwa opini Anda berbeda dengan opini mereka.
2. Akui kesalahan Anda
Dalam suatu argumentasi, Anda menyadari bahwa ternyata pendapat Anda memang salah. Jangan habiskan waktu untuk ngotot mempertahankan pendapat Anda, apalagi pendapat yang salah. Mengakui kesalahan Anda adalah sikap terhormat, dan orang-orang juga akan lebih respek pada Anda. Dengan menerima kesalahan Anda sendiri, orang-orang akan menghubungkannya pada sifat rendah hati. Setiap orang menyenangi orang yang memiliki sifat membumi dan rendah hati.
3. Mulai dengan sesuatu yang menyenangkan
Sebuah argumen biasanya dimulai ketika seseorang bertanya pada pihak lain. Misalnya boss Anda yang meminta Anda untuk melakukan tugas dalam cara-cara tertentu. It's all about asking. Ketika Anda melakukan ini dalam cara yang bersahabat, Anda akan menenangkan orang tersebut dan "menyelamatkan" mereka dari tindakan defensif.
4. Buat "Musuh" Anda menyetujui pendapat Anda
Bagaimanapun subyek yang sedang dibahas, sebenarnya Anda bisa membuat "musuh" atau pihak yang berlawanan dengan Anda, mengatakan "ya" sesegera mungkin. Masalahnya adalah bagaimana membuat pihak tersebut berhenti menganggap Anda musuh mereka. Idealnya, Andalah pihak yang harus membuat mereka "masuk" ke dalam apa yang sedang Anda bicarakan.
Dengan menyetujui pendapat Anda, Anda memperkenalkan mereka pada ide bahwa Anda berdua sebenarnya cocok satu sama lain. Dengan menyadari kalau Anda sebenarnya "tidak berbahaya", Anda semakin mudah menggiring bola ke gol lawan, bukan? Tentunya hal ini membutuhkan teknik, pengetahuan psikologis yang biasa digunakan oleh seorang telemarketer.
5. Biarkan mereka yang bicara
Selama argumen berlangsung, Anda sebenarnya bisa mendengarkan dengan konsentrasi. Untuk apa? Karena bagaimana Anda dapat "memenangkan" argumentasi bila Anda menghabiskan waktu dengan terus berbicara? Orang-orang senang berbicara, dan mereka senang mendengarkan diri mereka sendiri berbicara. Dengan mendengarkan mereka, Anda bisa memilah-milah isi pembicaraan mereka, untuk nantinya Anda gunakan untuk mematahkan argumentasi mereka. Tentunya dengan cara yang halus.
Dengan membiarkan diri Anda mendengarkan mereka berbicara, Anda sebenarnya sedang menawarkan sebuah kebaikan yang pasti disukai mereka. Ini seperti pergi berkencan dan membiarkan pihak wanita berceloteh selama 2 jam, dan pada akhir kencan, mereka mengaku menyukai Anda. Dengan hanya mendengarkan, mendapatkan fakta, Anda bisa merancang strategi bergerak untuk mematahkan argumentasi lawan bicara Anda.
6. Jaga pikiran Anda agar tetap terbuka
Setiap orang memiliki pendapat berbeda. Bukan itu saja yang Anda harus mengerti untuk "memenangkan" sebuah argumentasi, tapi Anda bisa membuat usaha untuk mengerti tingkah laku mereka. Coba untuk menempatkan situasi dalam sudut pandang lawan bicara Anda. Karena Anda sudah mengerti bahwa ada kemungkinan Anda bisa menjadi salah, mungkin pihak lain memiliki alasan kuat untuk tidak setuju dengan Anda. Jadi Anda sebaiknya tetap membiarkan pikiran Anda terbuka untuk menerima berbagai macam kritikan yang datang. Hey, hal ini mungkin saja bisa berguna bagi Anda di kemudian hari.
7. Merasa simpati dengan keinginan lawan bicara Anda
Tempatkan di benak Anda bahwa pada saat Anda memerlukan sesuatu dari pihak lawan Anda, mereka akan melakukan hal yang sama seperti yang tengah Anda lakukan. Setiap orang memiliki agenda: orang-orang bekerja untuk menanti hari gajian. Orang-orang pergi ke tempat fitness untuk terlihat lebih menarik bagi lawan jenis. Bila Anda menyadari hal ini, Anda dapat mengumpulkan hal ini untuk argumentasi Anda.
Giring argumentasi Anda pada situasi yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Terapkan dalam pikiran bahwa bila poin Anda diterima, pihak lawan Anda akan mendapat keuntungan juga.
Giring argumentasi Anda pada situasi yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Terapkan dalam pikiran bahwa bila poin Anda diterima, pihak lawan Anda akan mendapat keuntungan juga.
8. Buat semacam permainan
Buat argumentasi Anda sedramatis mungkin. Buatlah dalam fakta dan figur. Bawa beberapa contoh konkret untuk mengilustrasikan poin-poin Anda. Bila Anda dapat membuktikan bahwa ide Anda adalah yang terhebat secara ilmiah, tidak ada orang yang akan dapat mematahkannya. Bawa dan perkenalkan beberapa dokumen visual, bila memungkinkan. Hal ini biasanya dapat lebih mempertegas argumentasi Anda.
0 Comments